Lowongan Kerja Hotel

Saturday

Sad and Fun HoneyMoon (Episode 6)

Sad and Fun HoneyMoon

 Cast: Cho Kyuhyu, Shin Ae Sun, Choi Hyerin


Disclamer: FF ini murni khayalan dan ketikan (?) Author! Jika ada Typo yg bertebaran itu bukan salah mata kalian, tapi salah Keyboard o_O. Don't Bash!! Don't Copy!! Just for Fun ^^

Kyu PHP ya?? Kkk~~
Haeppa masiih ada kok dipart selanjutnya tapi.. Di part ini Just Kyuhyun dan Ae Sung saja *mungkin
Eeh.. Komentar tentang Om Typo masiih aku tunggu Dan juga kalo kependekan lagi..

--------------------------------------Story Begin


Kyuhyun menghentikan langkahnya, kakinya serasa berat untuk berjalan mendekati yeoja itu. Raut wajah Kyuhyun menunjukan rasa khawatir, Ia menggeleng 'Jangan pergi' batin Kyuhyun. Sikap dingin yang Ae Sung tunjukkan berhasil membuat Kyuhyun kehabisan akal menghadapinya. Bukankah Kyuhyun seorang namja? Lalu kenapa ia takut.

"Sung-ah.." Panggil Kyuhyun pelan bahkan hampir tidak terdengar. Ia bingung harus memulai semuanya dari mana, terlalu banyak kesalahan yang Ia perbuat. Mungkin Ae Sung tidak akan pernah bisa memaafkannya.

Air mata Ae Sung menetes saat Kyuhyun memanggil namanya. Ia membelakangi Kyuhyun sejak tadi. Kyuhyun bahkan tidak tau jika yeoja yang telah Ia sakiti berulang kali menangis. Ini mungkin batas akhir kesabaran Ae Sung menghadapi Kyuhyun. Sekarang Ia bisa melepas Kyuhyun agar namja yang Ia cintai bisa bahagia.

"Sung-ah.." Panggil Kyuhyun lagi namun kini lebih keras. Melihat bahu Ae Sung bergetar, Kyuhyun kembali melangkah mendekati Ae Sung lalu memeluk yeoja itu dari belakang.

"Mianhae.." Ae Sung terdiam mendengar ucapan maaf dari Kyuhyun. Butiran bening itu kembali keluar dari kelopak mata Ae Sung.

Bibir mungilnya bergetar hebat. Tak ada sepatah kata pun yang ingin Ia katakan. Tangan Ae Sung mengenggam tangan Kyuhyun lalu menjauhkan dari pinggangnya. Sial. Kyuhyun kembali mengeratkan pelukannya, kedua tangannya saling genggam seolah tidak ingin lepas. Kepalanya berada di antara leher dan bahu Ae Sung. Menghirup aroma khas Ae Sung yang sudah lama Ia rindukan.

Sejenak Ae Sung menarik nafas kemudian memejamkan matanya. Mencoba mengerti apa yang Kyuhyun inginkan. 'Apa ini termasuk kebohongan mu oppa? Aku sudah cukup merasakan sakit yang begitu dalam selama ini.. " batin Ae Sung.

"Jangan memberi ku harapan palsu lagi oppa!" Pinta Ae Sung. Kyuhyun menggeleng, mengecup leher samping Ae Sung dengan lembut hingga membuat Ae Sung sedikit merinding merasakan sebuah sensasi yang tidak bisa Ia ungkapkan dengan kata-kata.

"Aku memang orang paling bodoh yang membiarkan yeoja paling berharga dalam hidupku pergi!" Ucap Kyuhyun. Pelukannya mulai melemah dan perlahan terlepas.

"Meski aku tidak bisa memiliki oppa secara utuh, tapi aku cukup bahagia pernah mengisi hari-hari mu oppa! Ku ucapkan terima kasih atas semua yang telah kau berikan pada ku selama ini. Aku akan bahagia walau tidak bersama mu." Kyuhyun tersentak begitu mendengar kata demi kata yang menjadi sebuah kalimat yang meluncur bebas dari bibir mungil Ae Sung yang sedikit gemetar. Seperih itukah luka yang telah ia goreskan dihati Ae Sung? Tidakkah ada lagi tempat untuk kata maaf darinya?

Kyuhyun kembali memeluk Ae Sung dari belakang karena sejak tadi Ae Sung tidak ingin berhadapan dengan Kyuhyun. Mencoba mengerti dan memahami apa yang Ae Sung inginkan membuat Kyuhyun merasakan sakit dalam hatinya. Mungkin seperti ini rasanya jika Ia berada dalam posisi Ae Sung.

"Kebodohan ku yang kedua adalah membiarkan yeoja yang ku cintai pergi untuk kedua kalinya dari hidupku! Jangan tinggalkan aku! Saranghae.."


Deg...



Seakan mendapat pukulan tepat di dadanya Ae Sung merasa ini begitu mengagetkan dirinya. Dalam benaknya ia tidak pernah mengharapkan Kyuhyun mengucapkan kata itu. Cukup melihat Kyuhyun bahagia saja Ae Sung sudah merasa senang.

"Oppa jangan bercanda. Ini sudah malam! Sebaiknya kau istirahat dan dinginkan kepala mu!" Ucap Ae Sung mencoba melepas kembali pelukan Kyuhyun. Namun hanya nihil yang ia dapat, Kyuhyun semakin mengeratkan pelukannya hingga tidak ada jarak yang memisahkan mereka.

"Aku tidak bercanda! Melihat mu bersama namja bernama Lee Donghae itu membuat dadaku sesak. Aku benci melihatmu tersenyum manis untuknya!" Ucap Kyuhyun merajuk. Ia melepas pelukannya lalu membalik tubuh Ae Sung hingga mereka berhadapan.

"Seandainya aku bisa mencintai Donghae, mungkin aku tidak akan merasakan sakit yg seperti ini!" Kata Ae Sung menatap lekat mata Kyuhyun disertai senyum sinisnya.

"Tapi sayang, aku tidak bisa! Mungkin setelah pulang dari Bali aku akan menemuinya dan mengatakan Kyuhyun melepaskan ku!" Lanjut Ae Sung. Mata Kyuhyun membulat mendengar ucapan Ae Sung yang terdengar seperti sebuah sindiran. Sindiran yang secara tidak langsung mengenai Kyuhyun.

"Donghae menyukaiku! Dan sedikit rasaku ada untuknya!" Kyuhyun menarik pinggang Ae Sung hingga tidak ada jarak lagi diantara mereka. Matanya menatap tajam mata Ae Sung yang hanya dibalas tatapan dingin.

"Apa kau sedang memancing rasa cemburu ku, huh? Aku sudah cukup tersiksa hanya dengan melihat mu bersama namja itu, dan sekarang kau bahkan memujinya dihadapan ku!" Sebelah alis Ae Sung terangkat. Ia tidak mengerti dengan apa yang Kyuhyun katakan.

"Memancing cemburu? Apa kau tidak sadar Tuan Cho? Apa kau pernah memikirkan perasaan ku, huh? Melihatmu bermesraan denga yeoja itu, bahkan kau berciuman dengannya dihadapanku! Apa kau pernah memikirkan bagaimana rasanya menjadi diri ku?" Bentak Ae Sung. Entah sejak kapan pelukan mereka terlepas. Nafas Ae Sung sedikit memburu, dadanya naik turun setelah berhasil membentak Kyuhyun.

Kyuhyun diam. Ia terguncang, menatap Ae Sung saja Ia tidak berani. Mungkin ini puncak kemarahan Ae Sung. Menyesalkah Kyuhyun? Tentu. Ia sangat menyesali perbuatannya dahulu. Entah dengan cara apalagi Ia harus meminta maaf.

"Kenapa kau diam saja melihat ku dengan Hyerin?" Tanya Kyuhyun dengan tatapan tajamnya. Ae Sung berdecak.

"Untuk apa? Untuk mendapat caci maki dari mu? Untuk mendengar pengakuan mu tentang perasaan mu padanya? Aku sudah cukup lama bersabar melihatmu seperti itu," Ucap Ae Sung dengan tatapan tak kalah tajam dari Kyuhyun, meski matanya merah dan sembab akibat menangisi namja yang ada dihadapannya kini.

"Ponsel mu di mana? Kenapa tidak aktif?" Tanya Kyuhyun melihat-lihat ke ranjang, sofa dan meja.

Ae Sung mengalihkan pandangannya dan membiarkan butiran bening itu terjatuh dengan sendirinya. Sesakit apa pun, Ae Sung tetap mencoba tegar.

"Kau jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja!" sahut Ae Sung.

Tangan Kyuhyun terangkat dengan spontan. Ia tidak bisa mengontrol emosinya saat ini, mendengar jawaban 'baik-baik saja' dari Ae Sung membuatnya geram.


Plakk..


Ae Sung memegang pipinya yang mendapat tamparan keras dari Kyuhyun. Ia tidak menyangka jika namja tampan dihadapannya ini akan mendaratkan tangannya di pipinya. Keadaan berbalik, seharusnya Ae Sung yang menampar Kyuhyun. Bukan sebaliknya.

"M..mianhae Sung-ah. A..aku tidak sengaja!" Sesal Kyuhyun yang mencoba memegang pipi Ae Sung. Ae Sung menepis tangan Kyuhyun saat akan menyentuh pipinya.

"Jangan menyentuhku Tuan Cho Kyuhyun! Kau keterlaluan!" Ae Sung melangkah pergi menuju ranjang. Ia menarik selimut lalu tidur meski air matanya tidak bisa berhenti menetes.

Kyuhyun hanya bisa diam dan mengutuk dirinya sendiri karena sudah menampar Ae Sung. Ia juga mengikuti Ae Sung tidur diranjang itu. Ini pertama kalinya mereka tidur satu ranjang sejak menikah. Meski dalam situasi tidak baik.


Drt.. Drrtt.. Drtt..


Kyuhyun meraih ponselnya yang ada di atas meja dekat ranjang. Dengan lemas ia mengangkat telepon itu.

"Nde. Aku sudah menemukannya! Dia sedang tidur!"


Pip..



Kyuhyun langsung memutus sambungan telepon itu secara sepihak tanpa menunggu jawaban. Bisa ditebak siapa yang menelpon bukan?

Mata terpejam, selimut sudah menutup seluruh badannya, bahkan lampu kamar sudah dipadamkan tetap tidak membuat Ae Sung tidur nyenyak. Sesekali terdengar isak tangisnya meski tidak begitu keras. Kyuhyun yang sama seperti Ae Sung -tidak bisa tidur- masih bisa mendengar isakan dari istrinya. Terasa sangat memilukan mendengar Ae Sung menangis karenanya.

Lampu di atas meja kecil yang dekat dengan Ae Sung menyala, sedetik kemudian Ae Sung melangkah menuju kamar mandi untuk sekedar membasuh wajah dan juga kakinya.

Kyuhyun hanya diam melihat apa yang Ae Sung lakukan tanpa bisa berbuat apa-apa. Setelah kembali dari kamar mandi, Ae Sung naik ke ranjang menarik selimut kemudian tidur. Kyuhyun mencoba memeluk Ae Sung yang tidur membelakanginya.

"Jangan menyentuh ku." Ucap Ae Sung dingin namun penuh penekanan. Kyuhyun langsung menarik kembali tangannya yang sempat berada dipinggang Ae Sung meski hanya sebentar.


---------



Matahari pagi mulai menyinari Pulau Dewata hingga mengusik ketentraman tidur seorang yeoja. Ia menggeliat kecil lalu membuka sedikit demi sedikit matanya menyesuaikan cahaya yang mengenai retina matanya.
Yeoja itu -Shin Ae Sung- tersentak saat menyadari sebuah tangan berkulit putih melingkar diatas perutnya. Tangan itu milik suaminya -Cho Kyuhyun- yang masih lelap dalam mimpinya.
Kesan pertama saat melihat wajah Kyuhyun yang masih tidur adalah Tampan. Wajah polosnya saat tidur tidak menunjukkan betapa kejam dirinya selama ini.

Dengan sangat hati-hati Ae Sung menurunkan tangan Kyuhyun dari atas perutnya agar tidak membangunkan Kyuhyun. Setelah berhasil, Ae Sung melangkah dengan santai menuju kamar mandi dengan pakaian lengkap. Karena semalam tidak terjadi apa-apa. Ini lebih tepat disebut liburan daripada honeymoon. Setelah mandi Ae Sung menuju ke sofa. Di sana sudah terhidang dua piring nasi goreng dan dua botol air mineral sebagai sarapan mereka pagi ini. Ia memilih langsung sarapan tanpa menunggu Kyuhyun.

"Ekhm.." Ae Sung menoleh. Ternyata Kyuhyun sudah bangun, rambutnya pun masih berantakan. Tapi tetap tidak mengurangi kadar ketampanannya.

"Sudah bangun? Cepat mandi lalu sarapan!" Ucap Ae Sung tanpa menoleh ke arah Kyuhyun.

"Kenapa kau tidak menunggu suamimu ini sarapan?" Tanya Kyuhyun seraya melangkah menuju sofa lalu duduk di samping Ae Sung.

"Hanya akan buang-buang waktu!" Sahut Ae Sung cuek. Kyuhyun mengambil piring yang ada ditangan Ae Sung kemudian menaruhnya di meja.

"Apa yang kau lakukan?" Bentak Ae Sung yang kesal karena acara makannya terganggu. Kyuhyun tidak menjawab, ia mendorong tubuh mungil Ae Sung hingga tertidur disofa. Kyuhyun mengambil posisi diatas tubuh Ae Sung dengan bertumpu pada sofa agar tidak terlalu menindih Ae Sung.

"Turun kau!" Kata Ae Sung mendelik. Bukannya turun, Kyuhyun memamerkan smirknya yang menakutkan. Dengan sekali gerakan Kyuhyun sudah mengunci pergerakan Ae Sung.

"A..apa mau mu? Lepaskan aku!" Bentak Ae Sung.

"Diamlah Nyonya Cho! Tujuan kita honeymoon bukan untuk bertengkar seperti ini, tapi untuk bersenang-senang! Kau nikmati saja!" Kata Kyuhyun disertai seringai kecil.

"M..mwo? Jangan harap kau bisa mendapatkannya!" Ucap Ae Sung mendelik. Kyuhyun terkekeh mendengar Ae Sung yang nampak kesal. Kesal atau gugup?

"Oh ya? Bagaimana jika aku berhasil mendapatkannya? Kau mau apa?"

"Berhenti bertindak bodoh Cho Kyuhyun! Aku benci padamu! Bencii!" Teriak Ae Sung. Tangannya memukul dada Kyuhyun kesal.

"Hiks.. Aku membenci mu Cho Kyuhyun! Sangat membenci mu! Kenapa aku harus mencintai mu, huh? Waeyo? Aku bertahan karena aku mencintai mu! Sekarang.. Hiks.. Pertahananku runtuh. Aku tidak kuat lagi menahan gelombang besar yang selalu menerjang ku..hiks.." Melihat air mata yang mengalir dari mata Ae Sung, Kyuhyun mengubah posisinya seperti semula dan melepaskan Ae Sung yang terisak.

Tanpa rasa bersalah sedikit pun Kyuhyun melangkah menuju kamar mandi meninggalkan Ae Sung yang menangis. Sepertinya Kyuhyun harus mengguyur kepalanya agar dingin.



Drt.. Drrt.. Drrt..



Ae Sung mengambil ponselnya. Ia menghapus air matanya saat melihat nama yang tertulis di layar ponselnya. Eomma.

"Yeoboseyo.."

"Akhirnya ponselmu bisa eomma hubungi! Kau kemana saja chagiya? Eomma mengkhawatirkan mu!"

"Mianhae sudah membuat eomma khawatir. Aku dan Kyuhyun oppa baik-baik saja. Ini kan hari terakhir kami di sini!"

"Apa Kyuhyun tidak memberi tau mu?"


Cklk..



Ae Sung menoleh ke arah pintu kamar mandi yang terbuka. Muncullah Kyuhyun yang sudah selesai mandi.

"Memberi tau apa?" Kyuhyun duduk di samping Ae Sung lalu mengambil piring yang berisi nasi goreng. Memasukkan satu sendok kemudian mengunyahnya. Matanya memang menatap ke depan, tapi telinga dan pikirannya tertuju pada Ae Sung.

"Eomma memperpanjang honeymoon kalian menjadi satu minggu! Jadi kalian masih punya waktu 4 hari lagi di sana. Manfaatkan dengan baik waktu kalian." Ae Sung terpaku. 4 hari tidak lama memang, tapi mengingat kondisi hubungan mereka saat ini sedang tidak baik, bisa saja akan terasa lama.

"Ah 4 hari? Bukankah itu sangat lama eomma, pekerjaan kami masih banyak di Korea!" Sahut Ae Sung ragu. Sesekali Ia melirik Kyuhyun yang sedang menikmati sarapannya.

"Anniyo. Eomma ingin setelah pulang dari Bali kau hamil. Sampai jumpa. Sampaikan salam eomma kepada suamimu!"

"Tap.." Ucapan Ae Sung terhenti saat mendengar bunyi tuut..tuut.tuut tandanya eomma sudah menutup teleponya.

"Nikmati saja! Lupakan sejenak pekerjaan!" Kata Kyuhyun. Ae Sung tidak menjawab, Ia hanya melirik sinis ke arah Kyuhyun.

"Apa sebenarnya yang kau inginkan, huh?" Tanya Ae Sung menatap Kyuhyun. Ia sudah muak dengan tingkah Kyuhyun yang menunjukkan mereka baik-baik saja di depan eomma. Nyatanya? Jauh dari kata baik.

Kyuhyun meletakkan piring lalu mengambil air, meminumnya sedikit. Matanya beralih menatap Ae Sung yang sejak tadi menatapnya. Kyuhyun tau yeoja di hadapannya sedang menahan amarahnya yang bisa saja menghancurkan kamar mereka.

"Jawab pertanyaan ku Cho Kyuhyun." bentak Ae Sung. Bahkan saking marahnya, Ia tidak lagi memanggil Kyuhyun dengan embel-embel 'Oppa'.

"Apa yang aku inginkan?" Kyuhyun balik bertanya. Dan itu membuat Ae Sung bertambah kesal. Ia benci jika harus membahas suatu masalah dengan berbelit-belit (?) seperti ini.

"Cepat katakan. Kau hanya membuang waktu ku saja. Apa kau sedang menguji kesabaran ku? Tidakkah cukup melihat ku tersiksa selama ini, huh?" Mata Ae Sung mulai digenangi air. Ia tidak bisa menahan emosinya jika mengingat setiap perlakuan Kyuhyun dahulu.

Kyuhyun masih tetap diam. Tatapannya seolah merendahkan Ae Sung. Tidak ada niat sedikit pun yang muncul dari dalam hatinya untuk membahas masalah mereka. Ia hanya ingin hubungannya baik-baik saja.

"Terserah kau saja. Semua ini kau yang memulainya. Jangan salahkan aku jika aku bersikap lebih dari apa yang kau lakukan dahulu." kata Ae Sung sebelum Ia pergi meninggalkan Kyuhyun.

Melihat kepergian Ae Sung, Kyuhyun terdiam. Mulutnya terkunci rapat, bahkan untuk sekedar mengucapkan sepatah kata rasanya sangat sulit untuk Ia lakukan. Sepertinya Ia harus menyiapkan mental menanti tindakan Ae Sung selanjutnya.



TBC

Ads Here