Lowongan Kerja Hotel

Saturday

Sad and Fun HoneyMoon (Episode 8)

Sad and Fun HoneyMoon


Cho Kyuhyu, Shin Ae Sun, Choi Hyerin

  Cast: Cho Kyuhyu, Shin Ae Sun, Choi Hyerin



Disclamer: FF ini murni hasil ke'erroran otak Author! Jika ada Typo yg bertebaran itu bukan salah mata kalian, tapi salah Keyboard o_O. Don't Bash!! Don't Copy!! Just for Fun ^^
Anyeong ^^
Part kemarin kurang greget ya? Saya juga ngrasa begitu, datar dan tanpa konflik.


Previous part
Ae Sung tersenyum, senyum baik-baik saja. "Apa kau akan menikah dengan yeoja itu?" tanya Ae Sung. Donghae nampak terdiam.

Sementara di belakang mereka, seorang namja hanya bisa diam. Meremas ujung kemejanya kesal. Bagaimana bisa Ae Sung mengeluarkan pertanyaan seperti itu?

Donghae masih diam, menatap manik mata Ae Sung dalam. Berat baginya meninggalkan Ae Sung, tapi mengingat status Ae Sung yang sudah menikah. Donghae seperti tersadar akan apa yang Ia lakukan.

"Mungkin. Nanti akan ku kirim undangan ke rumahmu." sahut Donghae terkekeh.

"Aku tunggu." balas Ae Sung lemas.

"Sung-ah.. Ada yang ingin ku dengar dari mu." ucap Donghae. Ae Sung menoleh.



~STORY BEGIN~

-------------------------------------------------------------------------------------------->

"Apa?" Tanya Ae Sung.

"Bagaimana perasaan mu pada ku?" Donghae menoleh ke arah Ae Sung dengan mimik wajah khawatir. Khawatir Ae Sung tidak menganggapnya dan hanya menjadikan dirinya sebagai pelarian.

Deg...

Mulut Ae Sung seperti terkatup rapat. Ia bingung harus menjawab apa. Sejujurnya Ia sedikit menyukai Donghae. Tapi hanya sedikit. Ae Sung menyukai kepribadian Donghae yang perhatian, lembut dan baik. Secara fisik Donghae memenuhi kriteria sebagian yeoja di dunia, termasuk Ae Sung.

"Aku.." ucapan Ae Sung terhenti. Jemari tangannya saling mengait satu sama lain. Beginilah jika Ia sedang bingung atau ragu.

"Apa?" desak Donghae.

Kyuhyun yang mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir Donghae berharap Ae Sung menjawab tidak. Ia belum siap mendengar kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

"Aku menyukai mu sebagai teman." sahut Ae Sung. Donghae tersenyum, setidaknya Ae Sung menganggapnya ada.

"Baguslah." Ae Sung menoleh heran.

"Itu artinya kau menganggap ku ada. Ayo kembali ke hotel. Ini sudah malam. Matahari juga sudah tenggelam." ajak Donghae mengulurkan tangannya.

Ae Sung meraih tangan Donghae lalu bangun. Baru saja Ia berbalik, matanya menangkap sesosok namja yang sedang duduk dengan sorot mata tajamnya. Tangannya mengepal, sepertinya namja itu sedang menahan amarah. Tentu saja.

"O..oppa.." lirih Ae Sung. Donghae yang menyadari kehadiran Kyuhyun melepas genggaman tangan mereka.

"Ak.. "

"Tutup mulutmu!" bentak Kyuhyun sebelum Donghae meneruskan kalimatnya. Ia sudah cukup bersabar dari tadi melihat adegan pilu istrinya dan Donghae. Kini amarahnya memuncak dan tidak bisa dibendung lagi.

"Jangan memarahi Ae Sung, Kyuhyun-ssi. Aku yang mengajak istrimu jalan-jalan." Sergah Donghae cepat. Donghae mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, tapi sepertinya itu percuma. Kyuhyun sudah dikuasai amarah.

Sreet..


Kyuhyun menarik kerah baju Donghae dengan kasar. "Kenapa kau mendekati istriku?" kata Kyuhyun dengan rahang mengeras.

Ae Sung yang melihat Kyuhyun menarik kerah baju Donghae sontak menutup mulutnya yang ingin berteriak. Baru kali ini Ia melihat Kyuhyun semarah itu.

"Oppa.. Lepaskan Donghae! Dia tidak salah." pinta Ae Sung meraih tangan Kyuhyun. Sial, Kyuhyun menghempaskan tangan Ae Sung hingga tubuh yeoja itu sedikit oleng dan hampir terjatuh.

"Kenapa kau mendekatinya lagi, huh? Bukankah kau sendiri yang mengatakan kau akan pergi dari hidup istriku? Lalu apa ini?" teriak Kyuhyun geram. Donghae berdecak, sungguh Ia muak dengan keegoisan Kyuhyun. Bukankah Kyuhyun sendiri yang ingin melepas Ae Sung?

"Jawab pertanyaan ku Lee Donghae!" bentak Kyuhyun -lagi- karena Donghae masih tetap diam.

Donghae melepas tangan Kyuhyun dari lehernya, kini Ia yang menarik kerah baju Kyuhyun. Dengan tatapan dinginnya, Kyuhyun memutar bola matanya kesal. Ini seperti sebuah permainan anak-anak. Saling tarik menarik tanpa perlawanan.

"Lalu kau? Kenapa kau selalu menyakitinya? Ke mana saja kau selama ini, huh? Kau selalu bersama Hyerin. Apa pernah kau memikirkan perasaan Ae Sung?" Kini giliran Donghae yang meluncurkan pertanyaan bertubi-tubi kepada Kyuhyun.

Ae Sung semakin deras mengeluarkan air matanya. Dua namja dihadapannya berkelahi hanya karena dirinya. "Cukup!" teriak Ae Sung.

Donghae dan Kyuhyun yang masih dikuasai amarah sontak mengalihkan pandangannya ke arah Ae Sung.

"Kalian lanjutkan saja perkelahian ini. Aku akan pergi." kata Ae Sung parau. Ia segera melangkah meninggalkan Donghae dan Kyuhyun yang masih diam terpaku.

Setelah Ae Sung berada cukup jauh dari tempat Kyuhyun dan Donghae berdiri. Kyuhyun seakan tersadar dan mulai menyusul Ae Sung. Sementara Donghae diam mematung. Ia akan melepas Ae Sung demi kebahagiaan Ae Sung. Sementara dirinya? Mencoba tegar menerima apa yang ada, toh pernikahannya akan segera dilangsungkan. Donghae hanya mengulur waktu pernikahannya karena ingin berlama-lama bersama Ae Sung.

--------

Gemericik air yang keluar dari shower membasahi tubuh mungilnya. Yeoja itu berusaha mendinginkan hati dan kepalanya dengan cara ini. Sedetik kemudian terdengar suara seorang yeoja yang sedang menangis, menangisi apa yang telah terjadi dalam hidupnya. Mencintai namja yang tidak mencintainya. Menurutnya mereka tidak layak disebut pasangan suami istri, mana ada suami istri yang seperti mereka. Sungguh konyol. Menikah tanpa cinta dan harus menjalani hidup ditengah kebohongan.

Ia menerima perjodohan ini karena ingin membahagiakan orang tuanya. Hanya ini yang bisa ia lakukan. Sekarang Ia harus melakoni sebuah drama yang entah kapan akan berakhir. Bagai seorang aktris serba bisa, yeoja ini akan bersikap manis di depan orang tuanya sendiri dan orang tua suaminya. Tapi setelah mereka pergi sikapnya mungkin sedikit berubah.


Cklk..

Ae Sung keluar dari kamar mandi mengenakan pakaian lengkap, Ia tidak ingin Kyuhyun melihat -lagi- tubuhnya. Kakinya melangkah mendekati ranjang, melihat-lihat ponselnya.

1 New Massage
From: Eomma
Sung-ah, bagaimana honey moon kalian?

Ae Sung tersenyum kecut. Sebesar itukah keinginan mertuanya ini melihat pernikahan puteranya langgeng? Kebohongan tetaplah kebohongan.


To: Eomma
Kami baik-baik saja eomma. Eomma bagaimana kabar mu?


Serapi apa pun Ae Sung dan Kyuhyun menyimpan kebohongan ini, kelak semua keluarganya akan tau apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka berdua.

Tidak ada balasan dari Eomma. Ae Sung kembali meletakkan ponselnya ditempat semula. Ia kembali melangkah menuju balkon hotel untuk sekedar melihat pemandangan langit malam pulau Dewata.

"Sudah puas berkencan dengan namja itu?" Ae Sung menoleh kebelakang saat mendengar suara khas Kyuhyun yang sangat Ia kenal.

"Apa maksud mu dengan berkencan?" Ae Sung balik tanya. Ia tidak mengerti dengan apa yang Kyuhyun katakan. Berkencan?

"Tidak usah pura-pura tidak tau. Kau menyukainya kan?" tanya Kyuhyun lagi. Ia melangkah mendekati Ae Sung sambil melepas kemejanya lalu membuang kesembarang tempat.

Ae Sung sedikit kaget melihat Kyuhyun yang bertelanjang dada dihadapannya. Kaget karena ini pertama kalinya.

'Kau sudah membangunkan setan Sung-ah' batin Ae Sung yang melihat tatapan mata Kyuhyun yang seperti ingin menerkamnya lalu menelan bulat-bulat.

"Kau ingin balas dendam?" Kini Kyuhyun sudah ada tepat didepan Ae Sung. Alis Ae Sung bertaut mendengar pertanyaan yang bertubi-tubi dari Kyuhyun.

"Apa maksud mu, huh? Aku malas berdebat dengan mu. Jangan mencari masalah lagi, aku lelah." keluh Ae Sung berlalu dari hadapan Kyuhyun.

Kyuhyun menarik pergelangan tangan Ae Sung dengan tangan kirinya, memaksa Ae Sung menghentikan langkah kakinya. Sementara tangan kanannya meraih tengkuk Ae Sung hingga yeoja itu berada tepat di depan wajahnya. Menyentuhkan kening mereka.

"Aku belum selesai." kata Kyuhyun geram. Tangan kirinya menarik pinggang Ae Sung hingga tidak ada lagi jarak di antara mereka.

Dengan susah payah Ae Sung menelan silvanya kala disuguhi wajah tampan Kyuhyun. Gerak-geriknya seakan terkunci rapat, otaknya tidak bisa bekerja dengan normal. Detak jantungnya pun berpacu lebih cepat dari biasanya. Ia menggigit bibir bawahnya guna meredam rasa gugupnya.

'Dasar namja menyebalkan. Jangan sampai dia menciumku.' batin Ae Sung dengan sorot mata takut.

Kyuhyun menyeringai melihat Ae Sung menggigit bibir bawahnya sendiri. Ia tidak menyangka yeoja dihadapannya sangat gugup. Keringat dingin mulai membasahi kening Ae Sung. 'Apa aku harus melakukan itu?' batin Kyuhyun dengan tatapan bingungnya.

"Lepaskan aku Cho Kyuhyun." bentak Ae Sung dan mencoba mendorong dada Kyuhyun dengan kedua tangannya.Kyuhyun tersenyum lalu menggeleng, "Tidak semudah itu Nyonya Cho." Arah mata Kyuhyun menyusuri tiap lekukan wajah Ae Sung. Mulai dari kening, pelipis, mata, pipi, hidung..


Deg..


Arah mata Kyuhyun berhenti tepat dibibir Ae Sung. Jiwanya bergejolak, haruskah Ia menyentuh benda ini? Apa salahnya? Mereka sudah menikah, meskipun menikah karena terpaksa. Kyuhyun berHAK atas Ae Sung sepenuhnya.

Ae Sung yang menyadari pandangan mata Kyuhyun mengarah ke bibirnya, berusaha tenang dan menyingkirkan segala pikiran kotor yang sejak tadi berkecamuk hingga memenuhi otaknya. Menarik nafas kesal lalu mengebuskannya dengan perlahan, itulah yang dilakukan Ae Sung.

"Bolehkah aku..." Jari telunjuk tangan kiri Kyuhyun menyentuh bibir Ae Sung dari sudut kanan ke sudut kiri dengan sorot mata memohon berharap Ia di izinkan menyentuhnya.

"Bermimpilah kau Tuan Cho Kyuhyun! Cepat lepaskan aku." kata Ae Sung yang kembali berontak. Mendorong dengan kuat dada Kyuhyun berharap Kyuhyun bisa menjauh darinya. Berhadapan dengan Kyuhyun dengan jarak sedekat ini membuat Ae Sung sulit bernafas.

Melihat Ae Sung yang semakin keras kepala, Kyuhyun langsung mengunci bibir Ae Sung dengan bibirnya. Ia memaksa yeoja itu menerima ciumannya meski Ae Sung menggeleng kesana kemari agar terhindar dari serangan bibir Kyuhyun.


'Apa sebenarnya mau mu, huh? Kenapa kau memperlakukan ku seperti ini?' batin Ae Sung berkecamuk. Matanya masih terbuka lebar saat Kyuhyun menciumnya. Kekuatan Kyuhyun tentu lebih besar darinya, sekuat apa pun Ae Sung memberontak. Kyuhyun tidak akan melepaskan Ae Sung dengan mudah.


Perlahan Ae Sung menutup matanya, membiarkan air mata kesedihannya mengalir melalui sudut matanya. Sementara Kyuhyun mulai memperlambat tempo ciumannya yang tadinya sedikit kasar kini menjadi lembut. Meraup, melumat bibir istrinya sesuka hatinya sendiri. Ia tidak menyadari jika yeoja yang sedang Ia cium menangis dalam diamnya.

Tangan Ae Sung mencengkram bahu Kyuhyun hingga meninggalkan bekas merah di kulit Kyuhyun yang putih. Ia tidak kuasa menahan gejolak dalam dirinya. Air mata tetap mengalir melalui sudut matanya yang terpejam. Beberapa kali Kyuhyun memiringkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, mencari posisi yang pas untuk pergumulan mereka.


Ting.. Nong..


Kyuhyun tersentak kaget begitu mendengar suara bel dari luar pintu kamar mereka. Kesempatan ini digunakan oleh Ae Sung agar bisa lepas dari cengkraman setan game itu.

"Hey. Mau kemana kau?" tanya Kyuhyun saat melihat Ae Sung berjalan menuju pintu. Tidak ada jawaban, Ae Sung tetap melangkah mendekati pintu lalu memutar knop pintu.

"Ini pesanan anda Nyonya. Selamat malam." ucap seorang RoomBoy yang datang mengantar makan malam untuk Kyuhyun dan Ae Sung.

"Terima kasih. Ini untuk mu." Ae Sung menyelipkan beberapa lembar uang disaku baju RoomBoy itu sebagai tip.

"Terima kasih." sahut RoomBoy seraya menutup pintu. Ae Sung mengunci pintu kamarnya lalu membawa makan malam mereka menuju meja. Ia sangat lapar.

"Kita lanjutkan." kata Kyuhyun yang sedang berjalan mendekati Ae Sung.

Ae Sung tersentak, Ia tidak berniat melanjutkan apa yang terjadi tadi. "Tidak. Aku lapar. Kau cepatlah mandi." kata Ae Sung kesal. Ia kembali menatap makanan yang ada didepannya. Para penghuni perutnya sudah berdendang minta diisi.

Kyuhyun ikut duduk di samping Ae Sung. Menatap yeoja yang sedang melahap makan malamnya tanpa memperdulikan tatapan Kyuhyun.

"Aku lapar. Jangan ganggu kegiatan ku. Kau urus saja kegiatan mu sendiri." ucap Ae Sung yang merasa sedikit terganggu dengan tatapan Kyuhyun.

Kyuhyun memalingkan wajahnya dengan sebuah senyum sinis. "Berhenti bersikap seolah kau mengacuhkan ku." kata Kyuhyun kesal.

Ae Sung menghentikan kegiatan makannya, menurunkan piring yang sedari tadi berada sejajar dengan dadanya. Ia beralih menatap Kyuhyun. "Apa maksud mu?"


"Kau. Sejak kapan kau bersikap seperti ini pada ku? Kau sadar tidak?" tanya Kyuhyun. Ae Sung berdecak.

"Sikap ku yang bagaimana yang kau sukai? Bukankah kau tidak menyukai SEMUA yang ada dalam diri ku?" balas Ae Sung kesal. Ia meletakkan piring diatas meja lalu mengambil segelas air kemudian meminumnya. Pertengkaran ini akan lama.


"Kapan aku berkata aku tidak menyukai mu, huh?" tanya Kyuhyun lagi. Ia sebenarnya malas beradu mulut seperti ini dengan istrinya sendiri. "Sikap mu berubah sejak kau mengenal Donghae." bentak Kyuhyun.


"Donghae? Ini tidak ada sangkut pautnya dengan namja itu. Ini urusan kita berdua. Untuk apa kau menyebut namanya, huh?" kata Ae Sung dengan nada suara yang sedikit meninggi.


"Ada. Kau menyukainya kan?" balas Kyuhyun sengit. Kilatan matanya memancarkan aura setan (?) yang sudah bangun dari tidur panjangnya, Kyuhyun benar-benar marah.Ae Sung terdiam, haruskah Ia mengakui sedikit rasa itu? Tidak dapat dipungkiri Ae Sung menyukai Donghae yang sangat bertolak belakang dengan Kyuhyun. Tapi perasaan itu hanya sedikit, dan sisanya untuk Kyuhyun.


Braaakkkk..


Telapak tangan Kyuhyun memerah kontras dengan kulitnya yang putih mendekati pucat, Ia menggebrak meja yang berada tepat dihadapannya. Benda-benda yang ada diatas meja seperti piring, gelas, charger, ponsel dan remote berloncatan (?) sedikit hingga letaknya bergeser dari tempat semula.

Ae Sung menunduk, Ia kaget dengan apa yang Kyuhyun lakukan barusan. Suara itu cukup keras hingga membuat detak jantung Ae Sung berpacu lebih cepat karena kaget. Pikirannya melayang jauh memikirkan Donghae.

"Kenapa kau diam, huh?" teriak Kyuhyun.


Sreett..


Kyuhyun memegang bahu Ae Sung dengan kedua tangannya, mencoba menatap yeoja yang ada dihadapannya kini. "Jawab aku Shin Ae Sung!" bentak Kyuhyun -lagi-. Panggilan itu membuat Ae Sung mendongak, matanya merah dan berair. Ia hampir menangis karena Kyuhyun.

"Apa yg ingin kau dengar dari ku?" lirih Ae Sung dengan tatapan sendu. Kyuhyun tersentak, apa yang telah Ia lakukan membuat Ae Sung meneteskan air matanya.

"Cepat katakan Cho Kyuhyun! Pengakuan apa yang ingin kau dengar dari ku?" kini Ae Sung mulai berani menatap Kyuhyun yang menatap dalam ke arahnya.

"Kau ingin dengar aku menyukainya? Ya. Aku memang menyukainya, dia namja yang baik. Meskipun aku baru mengenalnya, tapi aku menyukainya." kata Ae Sung dengan nafas yang tersengal-sengal seperti orang yang baru selesai lari maraton mengelilingi sebuah lapangan sepak bola.

"Apa lagi? Aku sudah mengakuinya, aku menyukai Donghae. Sangat me-nyu-kai-nya." kata Ae Sung lagi dengan sedikit mengeja kata terakhirnya. Air matanya mengalir deras membasahi kedua pipinya.

Diam. Hanya itu yang Kyuhyun lakukan. Ia tidak tau harus menjawab apa pertanyaan Ae Sung yang secara tidak langsung membuatnya kecewa dengan apa yang Ae Sung katakan tadi. Pengakuan yang membuatnya menyesal sendiri karena memaksa Ae Sung mengakui perasaanya terhadap Donghae.

"Haah.." Ae Sung menghela nafas lalu memalingkan wajahnya, tangan kanannya terangkat menghapus jejak air mata yang tadi mengalir. Ia perlu ketenangan, mendinginkan kepalanya yang sedang panas saat ini.

"Ku rasa kita harus berpisah. Setelah honeymoon ini, aku akan bicara dengan eomma. Aku akan jalan-jalan sebentar." ucap Ae Sung. Kakinya melangkah meninggalkan Kyuhyun yang masih diam mematung. Meski ini sudah hampir tengah malam, Ae Sung tetap bersikeras untuk pergi keluar.

Kyuhyun mengejar Ae Sung yang sudah menghilang dari balik pintu kamar mereka. Ia tidak akan membiarkan Ae Sung pergi sendiri, apalagi saat ini mereka sedang berada di Bali.



-----------



Dengan langkah gontai, Ae Sung menyusuri trotoar jalan yang terletak di daerah Nusa Dua itu. Air matanya tidak berhenti menetes, bahkan semakin deras. Suhu udara Pulau Bali sangat dingin malam ini, sementara Ae Sung hanya mengenakan kemeja biru dan celana jeans sebatas lututnya saja.


Tiiiinnnn..


Ae Sung tersentak begitu mendengar suara klakson mobil. Tanpa ia sadari, kakinya melangkah hampir ke tengah jalan. Ia tidak fokus dengan apa yang ada di depannya.


"Kau menyebalkan Cho Kyuhyun. Sangat menyebalkan. Bagaimana bisa aku mencintai mu, huh? Sedikit pun kau tidak pernah mengerti diri ku. Aku lelah. Aku sangat lelah seperti ini." Umpat Ae Sung seiring air matanya yang tetap mengalir di pipi chubbynya.

Ae Sung berbalik lalu melangkah menuju hotel, Ia berniat menyelesaikan masalahnya dengan Kyuhyun malam ini juga.


Braakkkk... ..........................................................................


TBC


RCL

Ohh iya, ini mau end :-D
Gomawo Yura eonni *bow

Ads Here